Kecemburuan Sosial dalam kubu Garuda Muda Indonesia

Sosok bertinggi 175 sentimeter yang kini memperkuat Atletico Penarol (Uruguay) itu seolah menangkap gairah penonton dengan gol semata wayangnya di pertandingan ini. Gol yang bermula dari tembakan keras Zulham, tapi di artikel Vivanews disebut hasil sepakan Yongki Ariwibowo, entah mata saya yang keliru atau bagaimana. Tai jelas ketika itu Yongki justru berada di belakang Syamsir dan Zulhamlah yang menyisir dari sisi kanan pertahanan Timor Leste.
13195515191736032804
Keributan Antar Pemain mewarnai laga/(dok.@huzera)
***
Tanda Tanya Itu…
Entah mengapa saya dna beberapa penonton yang menyaksikan pertandingan itu merasakan ada sesuatu yang aneh dalam timnas garuda. Keanehan itu terlihat tatkala dua kali Yongki Ariwibowo tak mengumpan pada Syamsir padahal ia berdiri bebas dan ruangnya lebih terbuka. Yongki yang di pertanding ini nampak begitu “loyoh”, terlalu sering jatuh padahal hanya disenggol pelan lawan lebih memlih menembak langsung padahal ruang tembaknya tak terlalu terbuka.
1319551591266074240
Alamr no punggu 23 berulang kali mengangkat tangan tinggi-tinggi tapi bola tak kunjung tiba/dok@huzera
Tidak berhenti disana, Andik Vermansyah yang masuk menggantikan Egi Melgiansyah dan bertindak sebagai dirijen lapangan tengah garuda muda juga tercatat paling tidak dua kali “menolak” memberi bola pada Syamsir Alam padahal Syamsir bisa dibilang dalam kondisi terbuka 90 persen. Andai saja bola disodor mungkin skor akhir bisa 7 atau 8 melawan kosong, bagi timnas.
Penontonpun nampak geram dengan keadaan itu, seorang bapak yang berseragam perusahaan taksi biru ibukota bahkan sempat berujar… “wah ini mah kecemburuan sosial” entah apa maksud sesungguhnya dari perkataan bapak itu, tapi respon itu keluar tatkala Andik mengabaikan posisi Syamsir yang terbuka lebar.
Berulang kali memang tampak jelas Syamsir Alam berteriak dan mengangkat tangan tinggi-tinggi, sebagai pertanda ia siap menerima umpan. Sayang Syamsir Alam lebih banyak berlari tanpa bola. Kartu kuning yang diterima Syamsir Alam di di sekitar menit ke 65an juga sebagai akibat Syamsir yang menyusur sampai ke tengah lapangan untuk berjibaku merebut bola. Bisa jadi ini kekesalan karena jarangnya mendapat pasokan bola. Padahal kesempatan itu ada.
1319551709940401588
Kesendirian Alam
Ada insiden kecil yang tertangkap saya di penghujung babak pertama. Syamsir menyambut rekan-rekannya di pinggir lapangan. Lalu, Syamsir melempar botol air mineral ke arah salah satu pemain depan timnas, sayangnya pemain tersebut menangkap botol itu dan melemparkannya kembali ke rumput lalu langsung mengambil sendiri air minum dari tempat lain. Mungkin hanya hal kecil, tapi bisa bermakna banyak.
Kalaupun Syamsir Alam menoreh satu gol di menit 71, dengan jelas gol itu bukan hasil paket kerjasama Alam dengan pemain lainnya. Ini adalah perpaduan kejelian dan kecepatan Syamsir menyerobot bola liar yang gagal di dekap penjaga gawang Timor Leste.
***
Belum cukup materi dan waktu rasanya menilai Syamsir Alam saat ini, bintangkah ia ? atau sekedar pelengkap garuda muda ? Namun, publik terlanjur berharap padanya, publik sepakbola nasional mulai menatap aksinya pasat-pasat. Semoga “jagoan” ini tak latah, lantas menjadi selebritas melebihi perannya di lapangan hijau, atau tak layu dirundung pujian.
Syamsir Alam, dikenal publik bukan semata di lapangan hijau tapi celotehannya di twitter dengan akun @syamsiralam telah mendekatkannya pada publik. Kesediannya untuk menjawab berbagai tweet dari followernya juga menjadi ciri khas.
Semoga kesan “keterasingan” Syamsir Alam hanya prasangka saya dan beberapa penonton saja yang resah melihat permainan garuda muda yang tak berkembang justru saat Timor Leste bermain dengan sepuluh orang. Kalau ternyata benar ada nuansa yang kurang sedap di skuad garuda muda, rasanya masih ada waktu untuk menjadikan tim ini solid hingga menghasilkan permainan yang menyenangkan. Menarilah garuda muda tanpa prasangka dan keirian antar sesama punggawa merah putih. Terbanglah Tinggi Garuda Muda !!!



Sumber : dok.@huzera
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 ISS is proudly powered by blogger.com