Koordinator tim nasional Indonesia, Bernhard Limbong, tidak menampik adanya kabar yang menyebutkan bahwa warga Indonesia sebagai aktor di balik tumbangnya Indonesia dari Bahrain dengan skor telak 10-0 dalam lanjutan Pra-Piala Dunia 2014 Zona Asia Grup E, Rabu (29/2).
Kemenangan Bahrain memicu mencuatnya penilaian tidak wajar jika mengacu pada pertemuan di antara kedua tim.Persis dilansir dari independent.co.uk, badan keamanan FIFA mencurigai hasil tersebut karena dari enam kali pertemuan terakhir kedua tim, Bahrain tidak pernah meraih kemenangan lebih dari dua gol.
Kontan, Ini merupakan rekor terburuk Timnas dalam kurun waktu 38 tahun terakhir.
FIFA curiga melihat skor mencolok tersebut mengingat rekor pertemuan Bahrain dan Indonesia tidak pernah seburuk itu. Indonesia bahkan pernah mengalahkan Bahrain pada Piala Asia 2007.
FIFA juga semakin curiga karena di saat yang bersamaan, Bahrain butuh kemenangan dengan selisih gol minimal 9-0 untuk menjaga peluang ke babak selanjutnya. Namun, Bahrain akhirnya tersingkir karena di laga lainnya, Qatar sukses menahan imbang Iran dengan skor 2-2.
"Saya pun sudah mendengar adanya permainan antara oknum yang berasal dari Indonesia dengan Komite Wasit, karena telah menunjuk Andre El-Haddad sebagai wasit. Namun, itu masih sulit dibuktikan. Hanya saja, jika hal tersebut terbukti benar, pelakunya harus dihukum berat. Bahkan digantung saja," beber Bernhard Limbong kepada Bola.net, di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).
"Pasalnya, kekalahan tersebut juga membuat bangsa Indonesia kehilangan kebanggaannya. Bahkan, saya tidak bisa tidur selama dua minggu. Akibatnya, saya harus menjalani perawatan serius di rumah sakit," lanjutnya.
Sebelumnya, FIFA telah melakukan investigasi terhadap sejumlah pemain Indonesia. Meski demikian, Limbong menghimbau agar seluruh pihak bersabar seraya menunggu hasil investigasi lengkap dari delegasi FIFA terhadap sejumlah pemain Timnas Indonesia tersebut. Menurutnya, PSSI akan tetap mengikuti perkembangan dan kelanjutan dari investigasi tersebut.
"Rencananya, pekan depan FIFA akan kembali melakukan proses penyidikan pada lima pemain Timnas asal klub Semen Padang, yakni Samsidar dan kawan-kawan. Setelah itu, FIFA baru dapat memberikan keputusan, " kata Limbong.
Sumber : Yahoo Indonesia