puisi dan kata-kata mutiara

Puisi Islami – Penggalan Munajah Kitab Al Hikam
 Ilahi,
    dengan sifat-sifat-Mu yang lembut
    dengan halusnya welas asih
    Engkau pun tahu aku lemah
    tiadalah Engkau menolak
    dengan sifat lembut dan welas-Mu
    dari kelemahan diriku

    Ilahi,
    bagaimana aku menjadi wakil-Mu
    untuk mengurus diriku
    padahal Engkau penjamin bagiku
    betapa aku akan terhina
    padahal Engkau Sang Penolong
    bagaimana mungkin aku kecewa
    padahal Engkau Maha Pengasih

    Ilahi,
    betapa diriku mendapat elus kehalusan-Mu
    yang Maha Agung
    padahal aku bodoh dalam kejahilanku
    besar nian rahmat-Mu
    karena begitu buruk perilaku diriku

    Ilahi,
    begitu Engkau dekat dariku
    begitu jauhnya aku dari-Mu

    Ilahi,
    dosa telah menutup pandanganku
    kemurahan-Mu membisikkan padaku
    ketika putus asa menggerogoti jiwaku
    aku menemukan rahmat-Mu
    karena aku insan rendahan
    karunia-Mu juga yang membukakan harapan

    Ilahi,
    aku pontang panting di alam ini
    karena begitu jauh jalan hidup ini
    dekatkan aku pada jarak Mu
    oleh amal yang segera aku datang di hadapan-Mu

    Ilahi,
    tiada kehinaan yang tidak nampak oleh-Mu
    perihalku yang tiada tersembunyi bagi-Mu
    aku berharap dari pancaran Nur-Mu
    agar aku tiba di depan-Mu
    dan aku peroleh hidayah-Mu
    kokohkan jiwaku
    agar sungguh pengabdianku pada-Mu

 Puisi Islami – Puasa Membakar Hijab


    Ilahi,
    mestikah aku kecewa,
    padahal Engkau harapanku
    betapa aku bisa terhina
    padahal kepadamu saja aku berserah.

    Wahai Zat yang bernaung di dalam tembok kemuliaan
    sehingga tiada tercapai pandangan penglihatan
    Wahai Zat yang menjelmakan keindahan penuh kesempurnaan
    terbuktilah itu dalam hati dan perasaan
    Engkau tampak jelas walau dalam persembunyian
    Engkau Maha gaib tetapi memberi pengawasan
    Engkau Taufiqur Rahman
    tempat kami mengajukan pertolongan..


    Rasa manis yang tersembunyi,
    Ditemukan di dalam perut yang kosong ini!
    Ketika perut kecapi telah terisi,
    ia tidak dapat berdendang,
    Baik dengan nada rendah ataupun tinggi.

    Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa,
    Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.
    Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.
    Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.





Kumpulan Puisi Patah Hati – Ksatria Supernova 

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.



Kumpulan Puisi Patah Hati – Ksatria Supernova 

Ada saat aku berusaha membunuh jiwaku…
Biar kuambil peluru itu
Ada  saat hatiku sekarat…
Biarkan kumeregang untukmu.
Dan pada saat aku melesat…
Aku melepaskanmu dengan kebebasan mutlak
Aku mencintaimu, lebih dari yang kau tahu.
Kau mencintai dirimu, lebih dari yang kau tahu.next

 

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 ISS is proudly powered by blogger.com