
Ia menyelonong hanya untuk memperlihatkan tulisan pedas kepada Wakil Presiden Boediono, yang menjadi pembina upacara dalam peringatan ke-83 Hari Sumpah Pemuda di Stadion Siliwangi, Jumat (28/10).
Peristiwa itu mengingatkan pada kejadian serupa di Bali, beberapa hari lalu. Saat itu, tukang kebun Hotel Nusa Dua Bali, Nyoman Minta, menyelonong ke depan panggung Presiden RI dan sejumlah pejabat dan tamu negara. Padahal kawasan sekitar area dijaga ketat oleh Paspampres.
Ikbal lolos dari kawalan keamanan petugas Paspampres beberapa menit sebelum acara berakhir. Selama beberapa detik ia sempat memperlihatkan tulisan kepada tamu di podium yang hadir, seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, yang sedang asyik menonton pementasan tarian kolosal dari berbagai pelosok negeri.
Tulisan itu berbunyi, "Sumpah serapah 28 Oktober 2011, mengutuk korupsi para pejabat yang tak amanah, mengutuk Presiden dan Wapres yang tidak mensejahterakan rakyat."
Masuknya Ikbal secara tiba-tiba sempat membuat hadirin terbengong-bengong. Namun setelah melihat beberapa petugas Paspampres mengejarnya, barulah mereka tahu bahwa ada yang menerobos barisan keamanan.
Sadar dirinya dikejar beberapa anggota Paspampres, Ikbal pun lari sekencang- kencangnya ke tengah lapangan sambil membawa pamflet dari karton. Beberapa detik ia berhasil lolos dari kejaran sekitar sepuluh orang petugas Paspampres.
Semua petugas Paspampres yang berada di lapang memburunya. Ia dapat dirobohkan di sisi kanan panggung dengan cara ditekel (tackling) oleh seorang petugas Paspampres. Alhasil, Ikbal jatuh tersungkur ke tanah dengan posisi telungkup dan tangan ke atas.
Petugas langsung mengamankan Ikbal dari lapangan menuju sebuah ruangan tempat ganti pakaian para pemain bola di Stadion Siliwangi. Selanjutnya, Ikbal dibawa memakai sebuah sedan meninggalkan Stadion Siliwangi.
Acara peringatan pun langsung terhenti dan semua tamu VVIP diamankan menuju kendaraan. Wakil Presiden dikawal beberapa anggota Paspampres langsung masuk ke mobil. Menpora Andi Mallarangeng pun berlalu menuju Toyota Alphard warna hitamnya.
Ditemui sebelum naik kendaraannya, Wagub Jabar Dede Yusuf menyayangkan kejadian tersebut. "Masalah penjagaan yang perlu diperhatikan lagi. Ini acara resmi. Demo boleh, tapi enggak perlu seperti ini di tempat yang formal. Banyak penjagaan tapi masih ada yang lolos," ujarnya.
Seorang rekan Ikbal, Nana Wijayana, mengakui Ikbal sudah mempersiapkan tulisan sumpah serapah itu sejak malam hari sebelumnya. Beberapa diskusi kecil sempat terlontar. Ikbal mengajak sejumlah anggota Hima Persis untuk berunjuk rasa.
"Iya betul, ia dari Hima Persis. Namanya Ikbal Sabarudin. Tulisan yang dibawanya berisi kritik kepada pemerintah," ujar Ketua Bidang Kajian Ilmiah Hima PP Persis itu.
Menurut Nana, tulisan itu merupakan bentuk protes terhadap kepemimpinan Indonesia saat ini. Saat ditanya mengenai kejadian yang melibatkan nama Hima Persis Jabar, ia menjawab bahwa pihaknya sudah siap secara hukum.
"Memang kami sempat ngobrol, tapi tidak menduga dia akan nekat seperti itu. Kami hadir karena mendapat undangan resmi dari KNPI Jabar," katanya.
Nana mengakui, Hima Persis Jawa Barat akan menyampaikan pernyataan sikap kepada Wapres Boediono di Stadion Siliwangi. "Memang sudah direncanakan akan menyampaikan sikap kepada Pak Wapres dan kami sempat mengobrol akan menyampaikan ini. Tapi itu tadi, saya tidak menyangka caranya akan seperti ini," ujarnya.
Mahasiswa Demo
Sekitar pukul 19.30, semalam, massa yang mengatasnamakan keluarga besar Persis didukung organisasi mahasiswa lainnya menggeruduk Markas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung. Mereka meminta polisi membebaskan Ikbal yang sejak ditangkap Paspampres tak diketahui keberadaannya.
"Bebaskan Ikbal! Tidak ada yang dirugikan kalau melepaskan Ikbal. Apa untungnya menahan Ikbal," ujar Ari, salah seorang pendemo, yang disambut massa di halaman Mapolrestabes Bandung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Ajun Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat, mengatakan wajah Ikbal Sabarudin (23) memar-memar. Namun kondisi kesehatan secara keseluruhan sehat wal afiat.
Tubagus Mapolrestabes Bandung ikut angkat bicara tentang masalah hal ini.
"Saya jamin keselamatan Ikbal. Iya, dia bengap. Tapi sehat. Jangan sok tahu dan mereka-reka kalau tidak melihat sendiri. Ikbal ada, masih di kantor polisi, tapi tidak di sini," ujar Tubagus di Mapolrestabes Bandung, Jumat (28/10/2011). Menurut dia, pria yang nekat menyelonong di puncak acara Sumpah Pemuda di Stadion Siliwangi yang dihadiri Wapres Boediono itu masih dimintai keterangan oleh polisi.